Penelitian ini mengkaji metode untuk memprediksi karakteristik dinamik dari sistem rotor menggunakan model skala. Tiga model skala sistem rotor dibuat untuk secara eksperimental memvalidasi prediksi frekuensi natural dan FRF sistem menggunakan faktor skala. Simulasi yang divalidasi kemudian diperluas untuk memprediksi desain sistem rotor yang rumit. Penelitian juga menyelidiki perubahan frekuensi natural saat rotor berputar. Perubahan frekuensi natural yang disebabkan oleh efek giroskopik ini diprediksi menggunakan diagram Champell.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewajibkan banyak penguji rem kendaraan di fasilitasnya. Efisiensi pengereman kendaraan merupakan salah satu parameter penting yang digunakan untuk memastikan keselamatan transportasi. Dari pengujian kendaraan pada rig tester rem, efisiensi pengereman diukur. Ada dua jenis penguji rem yang biasa digunakan saat ini, yaitu jenis roller dan jenis pelat. Dalam penelitian ini diidentifikasi kelebihan dan kekurangan keduanya. Berdasarkan itu, penguji rem baru telah dikembangkan. Keluaran dari penguji rem baru ini tidak hanya efisiensi pengereman tetapi juga karakteristik ban. Karakteristik ban yang dibahas disini adalah karakteristik longitudinal slip. Dengan demikian, kita tidak hanya mengetahui performa pengereman, tetapi juga kondisi bannya.

Penerapan PID untuk melakukan kontrol posisi dengan adanya gesekan Stribeck diyakini dapat memancing sistem terjebak dalam osilasi siklus batas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rumusan PID yang akan menstabilkan kendali posisi motor DC dengan adanya gesekan Stribeck. Untuk mengurangi osilasi siklus batas, penguatan PID diatur untuk memenuhi stabilitas asimtotik global dalam pengertian Lyapunov saat dugaan Kalman diterapkan sepenuhnya. Analisis menunjukkan bahwa kestabilan sistem bergantung pada sifat gesekan yang mendekati kecepatan Stribeck. Selanjutnya, formulasi PID yang diusulkan ditemukan mudah untuk diterapkan karena penguatan integrator maksimum yang diterapkan pada sistem berbanding lurus dengan gain proporsional yang diberikan.

Proses penghitungan nilai RMS konvensional akan menghasilkan error yang ditunjukkan oleh grafik berikut. Untuk mengatasi kesalahan perhitungan, dikembangkan kombinasi algoritma PSO dan LM untuk mencari parameter-parameter model fungsi sinusoidal. Jika parameter model akurat, maka nilai RMS dari sinyal yang diukur dapat dihitung berdasarkan model. Algoritma yang dikembangkan akan diselidiki dengan simulasi dan eksperimen. Peralatan percobaan ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Dalam percobaan ini, nilai RMS referensi dihitung berdasarkan amplitudo puncak-ke-puncak gerakan slider. Dari hasil tersebut terlihat bahwa algoritma yang dikembangkan memberikan nilai RMS yang hampir sama dengan nilai referensi. Selain itu, algoritma yang dikembangkan juga menunjukkan nilai standar deviasi (σ) yang lebih kecil dibandingkan dengan perhitungan RMS berdasarkan rumus.

Ball Pass Frequency Outer (BPFO) adalah tanda getaran dari cacat balapan luar bantalan rol. Namun, hasil percobaan menunjukkan bahwa spektrum bantalan rol baru yang dibebani secara statis juga memiliki puncak yang sesuai dengan BPFO. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model matematika untuk menjelaskan fenomena tersebut. Sasaran telah dicapai dengan menguraikan gaya kontak roller yang terletak di dalam zona beban. Diketahui bahwa interaksi gaya kontak di antara penggulung menghasilkan sinyal BPFO palsu. Selain itu, modulasi amplitudo dan frekuensi terjadi karena ketidakseimbangan dan beban statis terjadi secara bersamaan. Diharapkan, penelitian sederhana ini menghasilkan kehati-hatian dalam menganalisis getaran bantalan beban statis karena penelitian ini membuktikan bahwa BPFO palsu mungkin muncul pada spektrum.